Hakikat Manusia
dan Kebudayaan
Di
antara makhluk ciptaan Tuhan yang lain manusia merupakan makhluk ciptaan
Tuhan yang paling sempurna. Manusia menciptkan kebudayaan yang berbeda-beda
disetiap kalangannya, dan melestarikannya secara turun temurun. Manusia disebut
sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna karena manusia mempunyai akal budi
yang diberikan oleh Tuhan agar mampu membedakan mana yang benar dan mana yang
tidak benar, juga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya
menjadi pemimpin di muka bumi ini.
Selain itu juga manusia juga disebut sebagai “makhluk sosial” yaitu dimana
manusia tidak dapat hidup sendiri melainkan hidup berdampingan antara individu
satu dengan individu yang lain. Budaya tercipta atau terwujud merupakan
hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada didunia ini. Kebudayaan
mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia. Hasil karya
manusia menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam
melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Sehingga kebudayaan memiliki
peran sebagai :
1. Suatu
hubungan pedoman antarmanusia atau kelompoknya
2. Wadah
untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan lain
3. Sebagai
pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia
4. Pembeda
manusia dan binatang
5. Petunjuk-petunjuk
tentang bagaimana manusia harus bertindak dan berprilaku didalam pergaulan
6. Pengatur
agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak, berbuat dan
menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain
7. Sebagai
modal dasar pembangunan
Siklus
Hubungan Manusia :
Lingkungan dan manusia atau manusia dan lingkungan merupakan hal yang tak
terpisahkan sebagai ekosistem, yang dapat dibedakan mejadi:
-
Lingkungan alam yang befungsi sebagai sumber daya alam
-
Lingkungan manusia yang berfungsi sebagai sumber daya manusia
-
Lingkungan buatan yang berfungsi sebagai sumber daya buatan
Manusia pada dasarnya adalah makhluk budaya yang harus membudayakan dirinya.
Manusia sebagai makhluk budaya mampu melepaskan diri dari ikatan dorongan
nalurinya serta mampu menguasai alam sekitarnya dengan alat pengetahuan yang
dimilikinya. Hal ini berbeda dengan binatang sebagai makhluk hidup yang
sama-sama makhluk alamiah dengan manusia dia tidak dapat melepaskan dari ikatan
dorongan nalurinya dan terikat erat oleh alam sekitarnya
Definisi Kebudayaan
Kebudayaan
jika dikaji dari asal kata bahasa sanskerta berasal dari kata budhayah
yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa lain, kebudayaan berasal dari kata
colere, yang berarti mengolah tanah. Jadi kebudayaan secara umum dapat
diartikan sebagai "segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran)
manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya, atau dapat
pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan
mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya".
Tiga
wujud kebudayaan menurut dimensi wujudnya :
1. Kompleks
gagasan, konsep, dan pikiran manusia
Wujud
ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada
kepala- kepala manusia yang menganutnya, atau dengan perkataan lain, dalam
alam pikiran warga
masyarakat
dimana kebudayaan bersangkutan hiidup.
2. Kompleks
aktivitas
Berupa
aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati
atau
diobservasi,
dan sering disebut sistem sosial.
3. Wujud
sebagai benda
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari
berbagai penggunaan peralatan
sebagai
hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya. Aktivitas karya manusia tersebut
menghasilkan
benda untuk berbagai keperluan hidupnya. kebudayaan dalam bentuk fisik
yang kongkret bisa juga disebut kebudayaan fisik, mulai dari benda yang
diam sampai pada benda yang bergerak.
Hubungan Antara Manusia dan Kebudayaan
Manusia
sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan
manusia yang keduanya menjadi satu kesatuan.
Contoh
tentang hubungan antara manusia dengan kebudayaan :
Hubungan antara manusia dengan peraturan-peraturan kemasyarakatan.
Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi
maka manusia yang membuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya
sendiri. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan
dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu
sendiri.
Pengertian
dialektis yaitu :
Hubungan
antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara
manusia dengan masyarakat yang saling terkait satu sama lain.
Tiga
tahap dalam proses dialektis yaitu :
1. Eksternalisasi :
Proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
2. Obyektivasi :
Proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang
terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
3. Internalisasi :
Proses dimana manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat
hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh
masyarakat.
Konsepsi
Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusasteraan
Sebelum membahas lebih
jauh mengenai konsepsi ilmu budaya dasar dalam kesusastraan, ada baiknya kita
pahami definisi konsepsi dan kesusatraan. Definisi konsepsi menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia adalah pengertian atau paham (pendapat). Sementara untuk
kesusastraan ditilik dahulu dari kata dasarnya yaitu “sastra”.
Menurut Wikipedia
Indonesia, Sastra (Sanskerta:शास्त्र, shastra) merupakan
kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti "teks yang
mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās-
yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa
Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada
"kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan
tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa konsepsi ilmu budaya dasar dalam
kesusastraan adalah pengertian Ilmu Budaya Dasar (IBD) yang khusus dibahas dari
segi kesusatraan, yaitu dari jenis tulisaan yang memiliki arti atau keindahan
tertentu. Definisi Ilmu Budaya Dasar itu sendiri sudah dibahas sebelumnya
disini. Definisi Ilmu Budaya Dasar (IBD) adalah pengetahuan suatu bidang
secara berkonsep untuk mengkaji berbagai masalah dasar atau pokok mengenai
budaya dan manusia. Disini yang menjadi objek studi IBD adalah budaya itu
sendiri. Secara sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Manusia dan Cinta Kasih
A. Pengertian Cinta Kasih
Cinta
adalah rasa sangat suka atau sayang (kepada) ataupun rasa sangat kasih atau
sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau
cinta (kepada) atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih
dapat diatikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai
dengan menaruh belas kasihan.
Terdapat
perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang
rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan
rasa, mengarah kepada yang dicintai. Cinta samasekali bukan nafsu. Perbedaan
antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut:
1.Cinta
bersifat manusiawi
2.Cinta
bersifat rokhaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah.
3.Cinta
menunjukkan perilaku memberi, sedangkan nafsu cenderung menuntut.
Cinta
juga selalu menyatakan unsur - unsur dasar tertentu yaitu:
1.Pengasuhan,
contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya.
2.Tanggung
jawab, adalah tindakan yang benar – benar bedasarkan atas suka rela.
3.Perhatian,
merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang
lain, agar mau membuka dirinya.
4.Pengenalan,
merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia.
Cinta Menurut ajaran Agama
Mungkin
bisa dikatakan bahwa cinta adalah hal yang sangat berarti bagi diri kita
sepanjang hidup kita , kasih dimana sesuatu yang memiliki hal yang sangat
berarti untuk saling mengasihi antara sesame manusia. Bila kata cinta dan kasih
digabungkan menjadi satu menjadi cinta kasih ,akan menjadi kata yang sangat
bermakna bagi hidup kita. Cinta sendiri sangat sakral bagi hidup kita saling
mencintai , saling menyayangi dan saling pengertian , dimana semua ini
berhubungan dengan perasaan yang ada dalam hati yang timbul dari ketertarikan
pada suatu lawan jenis yang menjadi ingin rasa memiliki dan menjadi sepasang
yang tak ingin lepas dari sesuatu tersebut. Kasih yang menjadi pelengkap dari
kata cinta yang satu sama lain saling mengasihi dan menjaga hati dengan baik .
tetapi cinta jangan dilaksanakan dengan NAFSU dan GENGSI . kenapa dengan
NAFSU dan GENGSI karena kita memilih orang tersebut bukan karena iri yang hanya
mengikuti hawa nafsu saja dan malu terhadap lingkungan sekitar. Pasti anda
pernah mendengar pepatah “ kalau jodoh ga kan kemana”, nah dalam hal ini bisa
dikatakan kita memilih dengan sabar jangan terburu buru ,kita telaah mana yang
cocok dengan diri kita. Bila kita laksanakan dengan baik , kita akan merasa
nyaman dan senang. Zaman sekarang bisa dikatakan semakin ke zaman akan semakin
cepat orang merasakan cinta kasih, lalu satu lagi, pacar akan menuruti kata
pacarnya dibandingkan dengan orang tuanya , nah kita harus tahu betul , apakan
cinta kasih kita direstui atau tidak, karena apabila tidak maka akan menjadi
hubungan tidak baik
Cinta
dalam agama islam. Simpang siur tentang cinta dalam agama islam , bisa
diartikan sebenarnya tidak boleh dikarenakan belum muhrim , karena dalam agama
islam belum boleh mencintai dan memiliki lawan jenis sebelum menikah , apabila
sudah menikah , baru boleh mencintai dan meiliki.
Sebenarnya
cinta dalam agama islam adalah cinta kita terhadap sang pencipta , kita cinta
terhadap semua yang telah diciptakan demi meneruskan hidup di dunia yang harus
kita syukuri atas segala rahmat dan karunia yang telah diberikan kepada kita di
dunia , jangan lah kau mendustai apa yang telah diberikan oleh Allah Swt , kita
harus cinta melaksanakan segala apa yang telah diperintahkan dan menjauhi
segala larangannnya.
KASIH SAYANG
Menurut
kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.Porwadarminta, kasih sayang adalah
perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Apabila
suatu hubungan cinta diakhiri dengan sebuah pernikahan maka hal ini akan
menimbulkan perasaan yang lebh dewasa lagi dan juga menuntut agar suatu
hubungan tersebut lebih bertanggung jawab, perasaan inilah yang disebut dengan
kasih sayang, mengasihi, atau saling menumpahkan kasih sayang.
KEMESRAAN
Kemesraan
berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti
hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber
dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama
dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
Tingkatan
kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
lKemesraan
dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu
dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan
seksualitasnya kuat.
lKemesraan
dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan.
Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun
bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
lKemesraan
Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya.
Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.
Pemujaan
Pemujaan
berasal dari kata puja yang berarti penghormatan atau tempat memuja kepada dewa
– dewa atau berhala. Dalam perkembangannya kemudian pujaan ditujukan kepada
orang yang dicintai, pahlawan dan Tuhan YME. Pemujaan kepada Tuhan adalah
perwujudan cinta manusia kepada Tuhan, karena merupakan inti , nilai dan makna
dari kehidupan yang sebenarnya.
Cara
Pemujaan dalam kehidupan manusia terdapat berbagai perbedaan sesuai dengan
ajaran agama, kepercayaan, kondisi dan situasi. Tempat pemujaan merupakan
tempat komunikasi manusia dengan Tuhan. Berbagai seni sebagai manifestasi
pemujaan merupakan suatu tambahan tersendiri dalam terciptanya kehidupan yang
lebih indah.
Cinta Kasih Erotis
Cinta
kasih erotis adalah ekskluvitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih
persaudaraan dan cinta kasih ibu yang merupakan atraksi individual belaka.
Manusia dan Keindahan
Manusia
Manusia
adalah makhluk ciptaan ALLAH swt yang paling sempurna dibandingkan dengan
makhluk lainnya, karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir
secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak
dilakukan, dan kita pun bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau
buruk (negatif) buat diri kita sendiri. Selain itu dapat diartikan manusia secara
umum adalah manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosil. Karena
bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan dari orang lain.
Maka sebab itu manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial.
Keindahan
Keindahan,
sering diutarakan kepada situasi tertentu, arti kata keindahan yaitu berasal
dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan
sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan identik dengan
kebenaran, sesuatu yang indah itu selalu mengandung kebenaran. Walaupun
kelihatanya indah tapi tidak mengandung kebenaran maka hal itu pada prinsipnya
tidak indah.
Keindahan
bersifat universal, artinya keindahan yang tak terikat oleh selera perorangan,
waktu, tempat atau daerah tertentu, bersifat menyeluruh. Segala sesuatu yang
mempunyai sifat indah antara lain segala hasil seni, pemandangan alam, manusia
dengan segala anggota tubuhnya dan lain sebagainya. Dalam bahasa Latin,
keindahan diterjemahkan dari kata“bellum” Akar katanya adalah “benum” yang
berarti kebaikan. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan
kata “beautiful”, Prancis “beao” sedangkan Italy dan
Spanyol ”beloo”.
Dalam
arti luas meliputi keindahan hasil seni, alam, moral dan intelektual. Dan dalam
arti estetik keindahan mencakup pengalaman estetik seseorang dalam hubunganya
dengan hubunganya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Sedangkan dalam arti
terbatas keindahan sangat berkaitan dengan keindahan bentuk dan warna.
Sesungguhnya
keindahan itu memang merupakan suatu persoalan filsafati yang jawabannya
beraneka ragam. Salah satu jawaban mencari ciri-ciri umum yang ada pada semua
benda yang dianggap indah dan kemudian menyamakan ciri-ciri atau kwalita hakiki
itu dengan pengertian keindahan. Jadi keindahan pada dasarnya adalah sejumlah
kwalita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kwalita yang paling sering
disebut adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan
(symmetry), keseimbangan (balance) dan perlawanan (contrast).
Hakekat dari Keindahan
Keindahan
adalah susunan kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal
kulitas yang paling disebut adalah kesatuan (unity) keselarasan (harmony)
kesetangkupan (symmetry) keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast).
Herbet
Read merumuskan bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk
yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi manusia. Filsuf abad
pertengahan Thomas Amuinos mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang
menyenangkan bilamana dilihat.
Menurut
luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1.
Keindahan dalam arti luas, menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang
baik dan juga menyenangkan
2.
Keindahan dalam arti estetik murni, yaitu pengalaman estetik seseorang dalam
hubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3.
Keindahan dalam arti terbatas, yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat
diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna
Keindahan
identik dengan kebenaran, keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah
keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya
tarik yang selalu bertambah yang tidak mengandung kebenaran tidak indah.
Ada
2 nilai yang penting dalam Keindahan :
1.
Nilai ekstrinsik yakni nilai yang sifatnya sebagai alat atau membantu untuk
sesuatu hal. Contohnya tarian yang disebut halus dan kasar.
2.
Nilai intrinsik yakni sifat baik yang terkandung di dalam atau apa yang
merupakan tujuan dari sifat baik tersebut. Contohnya pesan yang akan
disampaikan dalam suatu tarian.
Teori
estetika keindahan menurut Jean M. Filo dalam bukunya “Current Concepts of Art”
dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1.
Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu bersifat subjektif adanya, yakni
karena manusianya menciptakan penilaian indah dan kurang indah dalam pikirannya
sendiri.
2.
Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan bersifat objektif adanya, yakni
karena keindahan itu merupakan nilai yang intrinsik ada pada suatu objek.
3.
Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu merupakan pertemuan antara yang
subjektif dan yang objektif, artinya kualitas keindahan itu baru ada apabila
terjadi pertemuan antara subjek manusia dan objek substansi.
Ada
tiga hal yang nyata ketika seseorang menyatakan bahwa sesuatu itu indah,
apabila ada keutuhan (Integrity) ada keselarasan (Harmony) serta kejelasan
(Clearity) pada objek tersebut. Ini biasanya disebut sebagai hukum keindahan
Hubungan Manusia dan Keindahan
Manusia
dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga kia perlu melestarikan bentuk
dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa,
seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari
suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur
politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman
manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan
budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian
hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun
kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan
identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah
keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya
tarik yang selalu bertambah. Sesuatu yang tidak mengandung kebenaran berarti
tidak indah. Karena itu hanya tiruan lukisan Monalisa yang tidak indah, karena
dasarnya tidak benar. Sudah tentu kebenaran disini bukan kebenaran ilmu,
melainkan kebenaran menurut konsep dalam seni. Dalam seni, seni berusaha
memberikan makna sepenuh-penuhnya mengenai obyek yang diungkapkan.
Manusia
yang menikmati keindahan berarti manusia mempunyai pengalaman keindahan.
Pengalaman keindahan biasanya bersifat terlihat (visual) atau terdengar
(auditory) walaupun tidak terbatas pada dua bidang tersebut.
Keindahan
tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu
adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu
sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan
behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri.
Keindahan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, sedangkan
yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Orang yang
mempunyai konsep keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan
kreatif dalam menghubungkan benda satu dengan yang lainya. Dengan kata lain
imajinasi merupakan proses menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai
objek imajinasi. Demikian pula kata indah diterapkan untuk persatuan
orang-orang yang beriman, para nabi, orang yang menghargai kebenaran dalam
agama, kata dan perbuatan serta orang –orang yang saleh merupakan persahabatan
yang paling indah.
Jadi
keindahan mempunyai dimensi interaksi yang sangat luas baik hubungan manusia
dengan benda, manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan, dan bagi orang itu
sendiri yang melakukan interaksi.
Pengungkapan
keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan
tertentu pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai
penderitaan hidup manusia, mengenai kemerosotan moral, mengenai perubahan
nilai-nilai dalam masyarakat, mengenai keagungan Tuhan, dan banyak lagi
lainnya. Tujuannya tentu saja dilihat dari segi nilai kehidupan manusia, martabat
manusia, kegunaan bagi manusia secara kodrati.
Ada
beberapa alasan mengapa manusia menciptakan keindahan, yaitu sebagai berikut:
1)
Tata nilai yang telah usang
2)
Kemerosotan Zaman
3)
Penderitaan Manusia
4)
Keagungan Tuhan
SUMBER