Sepasang
Cangkir Antik Nyonya Helen
L
|
angkah Ana terhenti mendadak didepan
toko barang pecah belahyang dilewatinya. Dietalase kaca, Ana melihat sebuah
cangkir keramik tua, cangkir itu berwarna biru ada hiasan naga jantan yang
membelit badan cangkir dan gagangnya. Cangkir ini mirip sekali dengan cangkir
milik ibu. Ana yakin kalau cangkir itu adalah pasangan dari cangkir milik
ibunya. Setiba dirumah, Ana menceritakan tentang cangkir berukir naga itu pada
ibu. Lalu ibu bercerita tentang sejarah cangkir miliknya. “Cangkir itu hadiah dari
Nyonya Helen yang mengajari Ibu membuat aneka macam kue.” Ujar Ibu “Berkat
Nyonya Helen Ibu bisa berjualan kue disaat usaha Ayah sedang susah .
Tiga hari kemudian, Ana kembali
melewati took barang pecah belah itu. Karna penasaran, ia masuk ke toko itu. Pelayannya
menyambut dengan ramah. “Masih penasaran ya, Dik sama cangkir itu?” Ana
tersenyum malu. “Maaf mbak saya memang penasaran. Siapa ya, nama pemilik
cangkir itu?”Tanya ana berterus terang. “Cangkir ini milik Nyonya Helen ,
Nyonya Helen adalah Ibu angkat Nyonya Osa
pemilik toko ini. “Ana terperanjat kaget, “Apakah Nyonya Helen masih
hidup , mbak?” Ya usianya sudah delapan puluh tahun. Sudah sakir-sakitan.” Ana
sangat bergembira mendapat informasi itu, Ia pun bergegas pulang dan
menceritakan hal itu pada Ibu. Esok harinya, mereka pun pergi ke toko barang
pecah belah itu. Nyonya Osa menyambut kedatangan Ana dan Ibunya penuh haru .
Rupanya Nyonya Osa dan Ibu dulu sama-sama
belajar me,buat kue pada Nyonya Helen. Setelah suaminya meninggal. Nyonya Helen
hidup seorang diri karna tidak memiliki anak. Akhirnya Nyonya Helen tinggal
bersama Nyonya Osa, yang sudah menganggap Nyonya Helen sebagai Ibunya. Mereka
bertiga lalu naik keruangan dilantai atas. Disebuah kamar Ana dan Ibu melihat
seorang wanita tua orang Belanda, terbaring sakit. Beberapa saat kemudian,
kedua wanita itu berpelukan penuh haru.
Sejak saat itu, di waktu senggang. Ana selalu
mengunjungi Nyonya Helen. Ia tak pernah
lupa membawakan kue buatannya. Nyonya Helen dan Ana sempat menjalani
persahabatan selama dua tahun. Sampai suatu hari, Nyonya Helen meninggal dunia
karna penyakitnya. Ana tak pernah melupakan persahabatnnya dengan Nyonya Helen
. Setela dewasa, ia akhirnya berhasil memiliki toko kue yang sangat laris. Toko
kue itu dinamakannya Toko Kue Nyonya Helen .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar