Senin, 26 Maret 2012

Bentuk-bentuk retail

§  Matahari Departemen Store, adalah sebuah jaringan toserba yang menjual baju dan bahan pakaian lainnya. Matahari merupakan salah satu perusahaan ritel yang terkenal di Indonesia. Disamping menjual baju dan bahan pakaian, matahari juga menjual kosmetik, sepatu/sandal, makanan, peralatan dapur dll. Matahari memiliki 79 jaringan di seluruh Indonesia.
§  Hypermart, adalah perusahaan jenis hypermarket milik Matahari Group : pemilik matahari departemen store. Hypermart memiliki 38 cabang di Indonesia.
§  Foodmart Supermarket. Foodmart merupakan transformasi dari konsep Matahari supermarket. 
§  FoodMart Express (Convenience Store).
§  Boston Drugs Store. Toko retail yang menjual obat - obatan.
§  Times Books Store. Toko yang menjual berbagai jenis buku. 
§  Timezoneadalah sebuah tempat hiburan dimana hiburan tersebut berupa permainan/game.
§  Carrefour, merupakan sebuah hypermarket asal Perancis. Dibuka pertama kali di Indonesia pada bulan oktober 1998 yakni di Cempaka Putih (Jakarta) sebagai unit pertama Carrefour di Indonesia. Pada perkembangannya kini Carrefour memiliki 66 gerai Hypermarket dan 15 gerai Supermarket.
§  Carrefour Express (Convenience Store)
§  Tiptop Supermarket
§  Griya Supermarket
§  Yogya Supermarket
§  Indomaret, adalah jaringan peritel waralaba di Indonesia. Merk dagang Indomaret dipegang oleh PT.Indomarco Prismatama.
§  Alfamart, merupakan perusahaan retail yang bergerak pada bisnis waralaba swalayan yang menjual barang - barang keperluan sehari - hari.
§  Circle K, adalah minimarket yang beroperasi 24 jam penuh, hal ini yang menjadikannya populer di belahan dunia termasuk Indonesia dimana konsep minimarket seperti ini masih jarang. 
§  Ceriamart Minimarket
§  Alfamidi, toko retail sejenis dengan minimarket namun Alfamidi berukuran lebih besar dan produk yang dijual lebih beragam dari minimarket. Alfamidi dikelola oleh PT.Midi Utama Indonesia.
§  Starmart Minimarket (Conveinence Store)
§  Giant Hypermarket
§  Hero Supermarket
§  Guardian Drug Store
§  Electronic City, toko yang menjual berbagai jenis peralatan elektronik.
§  Super Home, toko retail yang menjual perkakas rumah tangga, dan peralatan bangunan.
§  Ramayana Supermarket
§  Sport Station, toko retail yang menjual peralatan olah raga (sepatu, kaos dll)
§  Warehouse, toko retail yang menjual sepatu, baju dan berbagai peralatan olah raga.
§  Gramedia Books Store
§  Gunung Agung Books Store
§  Super Indo Swalayan
§  Disc Tarra, toko kaset/CD/DVD resmi.

Jumat, 09 Maret 2012

ANALISIS JURNAL 2


1. JUDUL :
Analisis Konsumen Terhadap Pengaruh Penggunaan Blackberry
1.1 Pengarang : ayu pertiwi
1.2 Tahun : 2011
2. TEMA :
Perilaku Konsumen Terhadap Produk
3. LATAR BELAKANG MASALAH :
Pada dasarnya kehidupan ini pasti berkembang menuju hal yang lebih modern. Seperti yang diketahui sekarang, manusia adalah makhluk social dan mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi. Maka dari itu dengan berkembangnya kehidupan ini, manusia pun menyadari bahwa membutuhkan informasi secara cepat dan akurat. Dan untuk hal itu tidaklah sulit sekarang, karena akses internet telah mudah untuk didapatkan. Teknologi pun berkembang dengan lahirnya produk-produk yang berbasis internet. Contohnya saja salah satu smartphone yaitu Blackberry. Smartphone ini sangatlah digandrungi saat ini. Mulai dari kalangan tua maupun muda banyak yang menggunakannya.
Blackberry sendiri mempunyai tingkat keunggulan yang dapat menarik konsumen seperti koneksi internet 24 jam nonstop, fasilitas push email, online melalui situs jaringan social, chatting, GPS. Maka dari beberapa keunggulan tersebut menyebabkan pengguna dari produk ini meningkat. Blackberry sendiri muncul di Indonesia sekitar tahun 2005 dan peningkatan penggunaan terjadi pada tahun 2008-2010.
Perilaku konsumen pun disini sangatlah menonjol. Contohnya saja konsumen menjadi lebih konsumerisme. Karena secara tidak disadari pengguna blackberry sendiri memerlukan budget yang lebih demi mendapatkan informasi dari fitur/aplikasi yang ada didalam produk tersebut.
4. MASALAH :
1. Apakah ada penyebab penggunaan produk Blackberry ?
2. Apakah ada pengaruh dari penggunaan produk Blackberry ?
3. Seberapa besar tingkat kesetian konsumen terhadap merek Blackberry ?
5. TUJUAN :
1. Untuk mengetahui apakah penyebab dari penggunaan Blackberry.
2. Untuk mengetahui pengaruh apa saja yang ada saat penggunaan Blackberry.
3. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat kesetian konsumen terhadap produk Blackberry.
6. METODELOGI
6.1 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh dengan cara member pertanyaan pada partisipan yang dituju dengan member penjelasan mengenai penelitian ini sebelumnya.
6.2 Populasi dan Sampel
Populasi yang diambil dari penelitian ini adalah para mahasiswa/mahasiswi dari beberapa Universitas yang ada seperti Universitas Gunadarma (yang menjadi mayoritas), Universitas Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Syarif Hidayatullah, Universitas Bina Nusantara dan Universitas lainnya. Sedangkan sampel sendiri diambil 30 orang demi kepentingan validitas alat ukur analisis.
6.3 Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan secara via pesan singkat (sms), dengan mengajukkan beberapa pertanyaan sederhana. Seperti dibawah ini :
a. Alasan apa yang membuat anda menggunakan produk Blackberry ?
b. Apakah ada pengaruh bagi anda dari segi positif dan negative ?
c. Adakah keinginan anda untuk mengganti produk Blackberry dengan produk handphone lainnya ?
7. MANFAAT DAN TUJUAN
Penetrasi terhadap produk :
Setiap produk memiliki kategori tersendiri untuk setiap penetrasi. Seperti halnya, kategori fasionable artinya produk yang dibuat untuk orangorang yang fasionable yaitu yang selalu mengikuti perkembangan teknologi dan cenderung untuk berganti-ganti produk . Biasanya produk ini khusus untuk kalangan atas( high class). Ada juga yang dibuat untuk masyarakat kelas bawah (low class) dan tentunya memiliki fasilitas yang berbeda.

Persepsi terhadap produk :
Persespsi konsumen terhadap ponsel blackberry sangat positif karena tidak dipungkiri lagi pemakai ponsel tersebut sudah banyak sekali mungin karena ponsel tersebut mempunya aplikasi yang berbeda dengan ponsel-ponsel lainnya contohnya BBM yang tidak terdapat di ponsel2 lain.
Positioning terhadap produk:
Produk ini bisa digunakan untuk kalangan menengah ke atas karena harga ponsel ini bisa terbilang agak mahal
Strategi pemasaran terhadap produk :
Melalui iklan dalam memperkenalkan produk baru , Publishing, edvertising
Kelemahan dan kelebihan :
Kelebihan
Memiliki aplikasi yang tidak dimiliki ponsel lainnya contoh bbm, memiliki bentuk yang sangat bagus, layar yang lebih lebar sehingga pemaikannya pun akan merasa lebih puas  
Kelemahan
Mungkin dari segi daya tahan batre ponsel ini terilang cepat lowbet,
8. ANALISIS dan HASIL
8.1Analisis penyebab penggunaan Blackberry
Penilaian Responden
1.Indikator
A. Aplikasi yang banyak membuat banyaknya pengguna
B. Lifestyle
C.Keunikan dari bentuk produk
D.Mudah melakukan komunikasi dan mendapatkan Informasi
2. Frekuensi skor jawaban
A. TS : 0 S : 0 SS :30
B. TS : 18 S : 7 SS :5
C. TS : 17 S : 11 SS :2
D. TS : 0 S : 0 SS :30
3. Kategori
A. Sangat Setuju
B. Tidak Setuju
C. Tidak Setuju
D. Sangat Setuju
*Keterangan : TS menununjukkan Tidak Setuju, S menunjukkan Setuju, dan SS menunjukkan Sangat Setuju.
8.2 Hasil
Hasil analisis menunjukkan bahwa banyaknya penggunaan Blackberry didasari karena aplikasi yang ada didalamnya membuat pengguna mudah dalam melakukan komunikasi serta mendapatkan informasi secara cepat.
9.3 Analisis tingkat pengaruh penggunaan Blackberry
Penilaian Responden
1. Indikator
A. Menyita banyak waktu dan menjadi sibuk sendiri
B. Pemborosan dalam pembelian pulsa
2. Frekuensi skor jawaban
A. TS : 2 S : 5 SS: 23
B. TS : 5 S : 16 SS : 9
3. Kategori
A. Sangat Setuju
B. Setuju
*Keterangan : TS menununjukkan Tidak Setuju, S menunjukkan Setuju, dan SS menunjukkan Sangat Setuju.
8.4 Hasil
Hasil analisis tingkat pengaruh penggunaan Blackberry menunjukkan bahwa akan menyita banyak waktu dan menjadi sibuk sendiri serta dapat menyebabkan konsumerisme yang tinggi karena konsumen menjadi konsumtif pada pembelian pulsa.
8.5 Analisis Kesetian Merek Blackberry
Penilaian Responden
1. Indikator
A.Pindah ke lain merek smartphone lainnya
2. Frekuensi skor jawaban
A. TS : 19 S : 7 SS : 4
3. Kategori
A. Tidak Setuju
*Keterangan : TS menununjukkan Tidak Setuju, S menunjukkan Setuju, dan SS menunjukkan Sangat Setuju.
8.6 Hasil
Hasil dari analisis diatas dapat dinyatakan bahwa para pengguna memiliki kesetian yang tinggi terhadap produk Blackberry, dan kemungkinan produk Blackberry dapat bertahan lama hingga beberapa tahun kedepan.




ANALISIS JURNAL 1



Judul                : Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Ponsel Nokia
Pengarang       : Rofi’ah., SE., MM
Tahun              : 2010
Tema               : Pelayanan yang optimal
1.       1.      Latar Belakang Masalah
Seiring dengan berkembangnya kebutuhan masyarakat, terhadap komunikasi maka alat-alat komunikasi semakin berkembang pesat sampai saat ini teknologi itu lebih dikenal dengan nsms mobile phone atau handphone.
§  Fenomena
Dengan terus meningkatnya permintaan pasar akan ponsel telah membuat persaingan ponsel menjadi ketat, setiap produsen terus berlomba-lomba menciptakan produk terbaru yang sesuai dengan keinginan konsumen. Dalam hal ini Nokia menjawab keinginan pasar dengan mengeluarkan ponsel terbarunya sehingga konsumen tidak jenuh dengan produk-produk yang ada.
§  Rumusan dan batasan masalah
Bagaimana cara untuk meningkatkan kepuasan konsumen tehadap ponsel nokia.
§  Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah, Nokia menguasai pasar ponsel di Indonesia, banyak konsumen yang menggunakan ponsel nokia. Nokia terus berkembang dengan desain, fitur dan teknologi yang semakin canggih. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan penjualan dan kepuasan konsumen.
§  Metodologi
1.       1.      Objek penelitian
Toko ponsel Nokia di Pondok Kelapa Dua Kota Depok
1.       2.      Data dan variable penelitian
§  Data tahan battery : 27% sangat puas, 60% puas, 11% cukup puas, 2% tidak puas, 0% sangat tidak puas.
§  Fitur-fitur yang ada
§  Keawetan produk
§  Desain produk
§  Kejernihan suara
§  Service quality
1.       3.      Metode pengumpulan data
Data primer :  langsung kita dapatkan di took ponsel pondok kelapa dua kota depok.
Data sekunder : di dapatkan dari media, alat elektronik, Koran ponsel, dan internet.
§  Model penelitian
Performance : dimensi yang paling basic yang berhubungan dengan fungsi utama dari suatu produk.
Reabilita : lebih nenunukan probabilitas produk gagal menjalankan fungsinya.
Feature dan fitur : fitur menjadi target para produsen untuk terus berinovasi dalam meningkatkan kepuasan pelanggan.
Durability dan keawetan : keawetan menunjukan suatu pengukuran terhadap produk baik secara teknis maupun waktu.
Desain : hal yang mempengaruhi kepuasan pelanggan karena semakin menarik desain semakin puas pelanggan tersebut.

MANFAAT DAN TUJUAN
Penetrasi terhadap produk :
Setiap produk memiliki kategori tersendiri untuk setiap penetrasi.
Seperti halnya, kategori fasionable artinya produk yang dibuat untuk orangorang
yang fasionable yaitu yang selalu mengikuti perkembangan teknologi
dan cenderung untuk berganti-ganti produk . Biasanya produk ini khusus
untuk kalangan atas( high class). Ada juga yang dibuat untuk masyarakat
kelas bawah (low class) dan tentunya memiliki fasilitas yang berbeda.
Contoh seperti seri 3530, dan seri 2110 untuk low class dan high class ada
seri 3650 untuk yang ingin megakses internet dan kamera, seri 5100 untuk
yang aktif dan tahan banting, 8910i untuk kategori premium dan warna
Persepsi terhadap produk :
Ponsel menawarkan bermacam-macam ponsel yang sangat
kompetitif untuk segmen pasar yang luas, dan mengembangkan
ponsel untuk semua standar penting dan segmen pasar di lebih dari
130 negara. Merupakan tanggung jawab dari bisnis ponsel utama
Nokia, berbasis pada teknologi WCDMA, GSM, CDMA dan
TDMA. Ponsel berfokus pada fitur yang kaya, ponsel yang
ditargetkan untuk pasar global.
2. Multimedia menghadirkan multimedia mobile untuk pelanggan
dalam bentuk perangkat mobile lanjutan dan aplikasi. Produkproduknya
mempunyai fitur dan fungsionalitas seperti imaging,
game, musik, media dan bermacam-macam konten menarik, seperti
perangkat tambahan mobile dan solusi yang inovatif.
3. Jaringan selalu menawarkan infrastruktur jaringan yang
memimpin, teknologi dan layanan terkait, berdasarkan pada standar
nirkabel utama untuk operator mobile dan service provider.
Positioning terhadap produk:
Positioning ponsel nokia ini cocok untuk semua kalangan karena ponsel nokia mempunyai beberapa tipe dari mulai haraga yang sangat murah dan sampai dengan harga yang sangat tinggi.
Strategi pemasaran terhadap produk :
Melalui iklan dalam memperkenalkan produk baru
Publishing
edvertising
Kelemahan dan kelebihan :
Kelebihan
Mengingat dinamika pasar yang makin tinggi, Nokia kini juga memperkenalkan ragam produk yang menyasar pada kebutuhan gaya hidup, misal ponsel music, ponse khusus untuk chating, ataupun ponsel yang memiliki mutu kamera yang bagus
Kelemahan
Melihat dari koneksi yang diberikan oleh nokia C3 ini maka akan dapat dipastikan lambatnya koneksi internet yang kita dapati untuk melakukan brosing atau melakukan download sebuah file MP3 dan file-file diatas 1 MB, apalagi untuk melakukan Upload file

·         Hasil Camera kurang bagus 
Walaupun telah dikatakan kamera Ponsel nokia C3 ini menggunakan kamera 2 Mp tetap saja hasil dari kamera ini sangat tidak memuaskan karena kamera ini hanya mampu 1.600 x 1.200 pixel (kata nokia), namun jika kita melihat dari segi pisiknya saja tidak mungkin kamera sekecil ini dan sangat minimalis sekali mampu menghasilkan gambar sebesar 1.600 x 1.200 pixel.
Melihat dari diagram skema Ponsel Nokia C3 ini dan dari uji coba yang kami lakukan, struktur diagram bagian signalnya sangat lemah, bahkan pada bagian Transmiternya atau IC PA (Power Amplifire) sampai-sampai menggunakan tiga jalur tegangan yang didapat langsung dari positif battery. Dengan kata lain dari hasil pengujian kami, Ponsel ini akan lebih sering panas atau boros battery karena proses transmite pada bagian pemancar akhir kurang stabil
Pada Ponsel nokia C3 ini kami melihat banyak sekali penggabungan fungsi yang berpusat pada IC CPU, sehingga secara teknis sangat banyak sekali tugas yang harus dikerjakan oleh IC CPU, hampir seluruh komponen yang biasanya memiliki driver atau IC Control masing-masing, pada Ponsel ini semuanya bersumber dari IC CPU.


§  Hasil dan analisis
Kualitas produk dalam kepuasan konsumen sangat penting karena kualitas produk sebagai tolak ukur dalam suatu produk. Nokia sebagai produsen handphone sangat memperhatikan kualitas-kualitas produk yang d produksinya dengan melakukan pengawasan yang ketat oleh tenaga ahli.
§  Saran
Penulis memberikan saran agar kualitas ponsel Nokia terus di pertahankan dan ditingkatkan, agar dapat meningkatkan kepercayaan dan menumbuhkan rasa puas terus menerus pada konsumen, yang akhirnya akan meningkattkan citra dan keuntungan bagi produsen itu sendiri.


Senin, 05 Maret 2012

GAMBARAN UMUM RETAIL


Manajemen merupakan suatu ilmu yang unik dan fleksibel. Dikatakan unik karena manajemen merupakan campuran antara ilmu dan seni yang digunakan bersama-sama dengan maksud untuk mencapai tujuan. Sedangkan dikatakan fleksibel karena ilmu manajemen tidak hanya dapat diterapkan dalam satu bidang saja, melainkan bisa diterapkan dalam berbagai macam bidang dimana penerapan manajemen pada suatu bidang bisa saja berbeda dengan penerapan manajemen pada bidang lainnya. Misalnya adalah manajemen sumber daya manusia yang lebih menitik beratkan dalam masalah pengaturan manusia atau karyawan, manajemen keuangan yang menerapkan manajemen dalam bidang keuangan, manajemen produksi yang menitik beratkan penerapan manajemen dalam proses produksi suatu perusahaan atau pabrik, dan lain-lain.
Seperti yang telah disebutkan diatas, manajemen bisa diterapkan dalam berbagai macam bidang. Dengan demikian ilmu manajemen bisa juga diterapkan dalam bidang ritel. Penerapan manajemen dalam bidang ritel berbeda dengan penerapan manajemen secara umum.. Untuk lebih memperjelas perbedaan penerapan manajemen secara umum dan manajemen dalam bidang ritel, berikut akan dijelaskan mengenai manajemen secara umum dan manajemen dalam bidang ritel.
Definisi Ritel
Agar dapat memahami mengenai manajemen ritel, maka perlu dipahami dahulu mengenai ritel atau juga sering disebut sebagai bisnis eceran. Definisi ritel menurut Berman dan Evans (2001:3) adalah : “Retailing consists of the business activities involved in selling goods and services to consumers for their personal, family, or household use”.
Pengertian dari pernyataan di atas adalah ritel terdiri atas aktivitas-aktivitas bisnis yang terlibat dalam mejual barang dan jasa kepada konsumen untuk kepentingan sendiri, keluarga, ataupun rumah tangga. Dari definisi diatas bisa dikatakan bahwa bisnis ritel terdiri dari beberapa aktivitas yang saling mendukung dan mempengaruhi sehingga terjadi kegiatan perdagangan antara pedagang dan konsumen. Jadi bisnis ritel tidak bisa terdiri dari satu kegiatan saja. Dari pernyataan di atas juga di katakan bahwa ritel terlibat dalam penjualan barang dan jasa kepada konsumen untuk kebutuhan mereka, sehingga bisa dikatakan bisnis ritel juga merupakan bisnis yang berinteraksi langsung dengan konsumen. Adapun sifat dan karakteristik dari konsumen pada umumnya adalah selalu berubah menuju kepada suatu keadaan yang lebih sesuai dengan situasi dan kondisi dirinya. Oleh karena itu, agar dapat terus berhasil, bisnis ritel harus dapat berubah dan menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi dari konsumen.
Dalam rangka menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi dari konsumen, peritel memerlukan struktur pasar eceran yang mendukung. Struktur pasar eceran haruslah menggambarkan keadaan sebagai berikut:
§ memberikan strategi pesaing dan dasar-dasar keunggulan kompetitif.
§ mengidentifikasi kondisi serta perubahan struktural
§ menyempurnakan strategi positioning.
§ Menganalisa eceran, Merchandise mix, harga, lokasi, store format (bentuk bangunan, interior dan lain-lain), dan tehnik-tehnik menjual.
Klasifikasi Retail
Bisnis ritel bisa dikelompokkan kedalam beberapa kelompok berdasarkan kriteria yang ditetapkan, yaitu:
A. Klasifikasi Deskriptif
Menurut Mason dan Mayer (1990:7), dalam klasifikasi ini pasar eceran dibagi menjadi dua tipe, yaitu :
1.Type of ownership (tipe kepemilikan)
Yaitu toko-toko atau bisnis eceran yang berdiri sendiri, dimiliki secara individual dan              umumnya merupakan perusahaan kecil. Dalam pengoperasian sejumlah unit retail ataupun cabang retail di bawah kepemilikan dan pengendalian sebuah perusahaan atau keluarga atau seseorang. Rantai retail atau bisnis eceran dapat terjadi Tipe ini dibagi lagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
a.Manufacturer-Owned
Beberapa pabrikan melakukan forward integration yang artinya mereka mendirikan bisnis eceran sendiri sebagai penyalur hasil produksinya kepada konsumen akhir. Adapun perusahaan melakukan hal itu karena:
·         Secara ekonomis lebih menguntungkan.
·         Ingin mengendalikan Saluran distribusi secara menyeluruh.
·         Ingin bereksperimen dalam hal penyempurnaan produk dan metode perdagangan.
b.Government-Owned
Tipe dimana pemerintah sebagai pemilik (owner) dari bisnis eceran sekaligus mengoperasikannya. Bidang usaha dalam tipe ini biasanya adalah segala sesuatu yang menguasai hajat hidup orang banyak dan masih bersifat sosial.Contoh: penjualan bensin oleh Pertamina.
c.Farmer-Owned
Suatu tipe kepemilikan dimana sekelompok petani mendirikan . Dan mengoperasikan bisnis eceran.Mereka mendirikan bisnis eceran dengan tujuan untuk mendistribusikan hasil panen mereka.

SALURAN DISTRIBUSI
Saluran tradisional, masing-masing pihak mempunyai tugas yang terpisah.
Saluran penjualan tradisional telah berubah menjadi saluran vertikal, dimana dalam beberapa jalur distribusi barang dagangan, produsen, pedagang besar dan peritel ditangani oleh perusahaan-perusahaan independen yang bukan merupakan anggota saluran distribusi. Saluran vertikal merupakan saluran distribusi yang melibatkan sekumpulan perusahaan anggota saluran. Biasanya mereka mengggunakan integrasi vertikal yang terdiri dari produsen, pedagang besar, dan peritel yang bertindak sebagai satu sistem yang terintegrasi.
Sistem pemasaran vertikal ini dapat didominasi oleh produsen, pedagang besar, atau peritel. Sistem ini muncul akibat adanya upaya anggota saluran yang lebih kuat untuk mengendalikan perilaku saluran dan menghilangkan konflik yang terjadi bila para anggota saluran independen mengejar tujuan mereka sendiri. Contoh, kebanyakan peritel besar di AS seperti Wal-Mart dan Home Depot maupun Makro di Indonesia melakukan dua aktivitas sekaligus, yaitu penjualan grosir dan ritel. Mereka membeli secara langsung dari produsen, mengirimkan barang-barang dagangan ke gudang untuk disimpan, dan kemudian mendisribusikan barang-barang tersebut ke toko-toko mereka.